Friday, July 23, 2010

Home » » skripsi bab 1 perbedaan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis. L) kultivar usus hijau yang diberi M-Bio dengan konsentrasi yang berbeda

skripsi bab 1 perbedaan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis. L) kultivar usus hijau yang diberi M-Bio dengan konsentrasi yang berbeda


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara agraris, dimana mata pencaharian pada umumnya adalah pertanian. Dalam era globalisasi sekarang Indonesia sedang giat membangun, sehingga sedikit demi sedikit lahan untuk pertanian semakin berkurang, sedangkan kebutuhan terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekarang, hanyalah program intensifikasi yang dapat dikembangkan.
Pengolahan tanah yang baik dan teratur dapat meningkatkan kesuburan fisik tanah. Pemupukan yang sesuai dengan unsur hara tanah dapat meningkat kesuburan kimiawi tanah, sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian jelaslah bahwa tanaman pada umumnya mempunyai batas-batas toleransi terhadap masalah-masalah kesuburan tanah secara spesifik (Saefudin, 1992 : 74)
Kacang panjang (Vigna sinensis. L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak digemari oleh masyarakat. Pengembangan tanaman hortikulltura mulai mendapat perhatian baik dalam hal peningkatan produksi maupun kualitasnya. Menurut Rahmat Rukmana (1995 : 14), bahwa tujuan utama pengembangan hortikultura khususnya kacang panjang adalah untuk meningkatkan gizi masyarakat dan untuk memenuhi permintaan pasar, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meningkatkan ekspor non migas.
Selanjutnya Nunung Nurtika dan Zainal Abidin (1992 : 21) mengemukakan bahwa rekomendasi dalam bercocok tanam sayuran pada umumnya menganjurkan pemakaian pupuk organik sebagai salah satu sarana produksi yang tidak boleh diabaikan. Pupuk organik antara lain pupuk kotoran ayam dapat diberikan pada pertanaman kacang panjang (Vigna sinensis L).
Sarwono Hardjowigeno (1991 : 10) berpendapat bahwa pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, menambah kemampuan tanah menahan air dan meningkatkan kegiatan biologi tanah.
Untuk mempercepat proses dekomposisi kotoran ayam salah satunya diberi M-Bio. M-Bio adalah pupuk yang baik yang berwawasan lingkungan. M-Bio merupakan suspensi atau larutan bahan organik yang berisi kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan yaitu ragi/yeast, lactobaiblus sp, “selubizing phosphate bacteriae” dan Azospirillum sp, dan diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroba dalam tranportasi dan daur ulang berbagai metabolit (hormon dll) yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman.
Fungsi mikroorganisme yang terdapat dalam M-Bio adalah mendekomposisi bahan organik secara fermentasi, melarutkan zat-zat anorganik dan organik, meningkatkan humus tanah, memperbaiki sifat tanah, dan meningkatkan kesehatan tanaman (Brosur, M-Bio Hayati Lestari Indonesia).
Samsudin (1990 : 17) berpendapat bahwa pemberian pupuk yang tepat akan memberikan hasil yang optimal. Pemberian dosis pupuk M-Bio menurut anjuran dosis yang ditetapkan adalah 1 – 5 ml/liter air lubang tanam (Brosur, M-Bio, Hayati Lestari Indonesia).

B.     Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :
1.      Peneliti hanya meneliti tentang perbedaan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis. L) kultivar usus hijau yang diberi M-Bio dengan konsentrasi yang berbeda.
2.      Tanaman yang diteliti adalah tanaman kacang panjang (Vigna sinensis. L) kultivar usus hijau.
3.      Bibit yang ditanaman berasal dari semaian dengan karakteristik umur 7 hari, tiap semaian mempunyai jumlah daun tiga helai, tinggi semaian 4 cm.
4.      Konsentrasi M-Bio yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.       1,4 ppm per tanaman
b.      2,9 ppm per tanaman
c.       4,3 ppm per tanaman
d.      5,7 ppm per tanaman
e.       7,2 ppm per tanaman
5.      M-Bio diberikan dengan jalan disiramkan langsung pada tanah di dalam polybag. Penyiraman  dilakukan 2 kali, penyiraman pertama yaitu pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam bibit. Sedangkan penyiraman kedua dilakukan 14 hari setelah penyiraman  pertama.
6.      Media yang digunakan adalah tanah dari sekitar rumah (sawah) dan tempat media tanamnya adalah polybag dengan ukuran 25 x 35 cm, dengan isi polybag 5 kg tanah.
7.      Tanah 125 kg untuk 25 polybag diaduk dengan kotoran ayam supaya homogen.
8.      Panen dilakukan pada saat tanaman kacang panjang (Vigna sinensis. L) kultivar usus hijau berumur 58 hari sejak tanam benih.
9.      Panen dilakukan dua kali yaitu panen kedua dan ketiga dengan cara memetik polong tanaman kacang panjang (Vigna sinensis. L) dengan karakteristik polong berwarna hijau, polong sudah penuh, tetapi masih mudah dipatahkan dan panjang polong 30 cm. Hasil yang diukur adalah berat basah tanaman kacang panjang selama 58 hari dalam satuan gram.

C.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Apakah terdapat perbedaan hasil tanaman kacang panjang kultivar usus hijau yang diberi M-Bio dengan konsentrasi yang berbeda ?

D.    Definisi Operasional

1.      Perbedaan hasil tanaman kacang panjang kultivar usus hijau adalah perbedaan rata-rata jumlah hasil kacang panjang pada waktu panen pertama dan panen kedua yang dihasilkan dari perlakuan pemberian pupuk M-Bio dengan dosis yang berbeda dalam satuan mililiter.
2.      Pupuk kotoran ayam adalah pupuk dasar yang diberikan kepada tanah tumbuh-tumbuhan supaya langsung atau tidak langsung dapat menambah zat-zat makanan tanaman yang tersedia dalam tanah.
Pupuk yang digunakan disini adalah pupuk kotoran ayam.
3.      M-Bio dengan konsentrasi yang berbeda adalah takaran atau banyaknya M-Bio yang diberikan pada tanaman yang jumlahnya berbeda dalam satuan ppm.
Dalam penelitian ini konsentrasi M-Bio yang digunakan yaitu :
a.       1,4 ppm per tanaman
b.      2,9 ppm per tanaman
c.       4,3 ppm per tanaman
d.      5,7 ppm per tanaman
e.       7,2 ppm per tanaman

E.     Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tanaman kacang panjang kultivar usus hijau yang diberi M-Bio dengan konsentrasi yang berbeda.

F.      Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan akan bermanfaat dan dapat dijadikan bahan informasi kepada petani supaya mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. masyarakat lebih mengerti pentingnya pupuk, juga bagi lembaga yang membutuhkannya maupun peneliti agar lebih mengerti dalam menentukan konsentrasi dari M-Bio yang tepat untuk meningkatkan hasil yang lebih baik.
Penerapan dalam pendidikan bertujuan untuk menggambarkan bahwa skripsi ini mempunyai hubungan yang erat dengan mata pelajaran Biologi SMU dengan konsep pertumbuhan dan perkembangan meliputi pertumbuhan kuantitatif dan kualitatif yang irreversibel serta sub konsep, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara nutrisi, gen dan hormon.


Share this article :