Friday, July 23, 2010

Home » » skripsi bab 1 korelasi antara hasil belajar tentang lingkungan dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup pada siswa kelas 1 SMU Negri 2 Tasikmalaya

skripsi bab 1 korelasi antara hasil belajar tentang lingkungan dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup pada siswa kelas 1 SMU Negri 2 Tasikmalaya

BAB  I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Lingkungan tersusun atas dua komponen yaitu komponen biotik dan abiotik. Dalam lingkungan, manusia berperan sebagai bagian dari komponen biotik dan peran manusia besar sekali pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan.  Manusia sebagai salah satu komponen dalam suatu ekosistem akan berinteraksi dengan komponen-komponen lain yang mendukung ekosistem tersebut. bila manusia melakukan aksi terhadap salah satu komponen  yang bersangkutan, maupun dari komponen-komponen lainnya. Reaksi tersebut bisa memberikan kesejahteraan kepada manusia atau bahkan sebaliknya akan mengancam keselamatan atau kesejahteraan manusia itu sendiri  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan  (Depdikbud 1994 : 141 ).
Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah lingkungan misalnya banjir, tanah longsor lahan kritis, juga kebakaran hutan akibat ulah manusia dalam memanfaatkan kekayaan alam dan kurang menyadari akan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Karena ulah manusia, kwalitas lingkungan dapat menjadi menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, disamping tindakan terhadap segala unsur yang terdapat dalam lingkungan, manusia perlu mendidik dirinya sendiri untuk sadar dan peduli terhadap lingkungan. Dengan demikian salah  satu cara untuk mengatasi masalah kerusakan lingkungan adalah dengan pendidikan.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu sistem hasil rancangan manusia dengan tujuan tertentu yang tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar. Apabila tujuan ingin tercapai, kegiatan belajar mengajarpun harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
Sekolah merupakan pendidikan formal, yaitu mempunyai tujuan mulia untuk mencerdaskan bangsa. Dengan bersekolah diharapkan adanya perubahan dari pribadi siswa secara optimal, guna terciptanya penyesuaian diri secara optimal, sesuai dengan kecerdasannya, bakat, sikap serta minatnya masing-masing.
Dalam  Garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP) SMU 1994  terdapat pesan bahwa pengajaran konsep lingkungan bukan untuk dihapal, melainkan untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk menanamkan dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar. Pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan mempunyai andil besar dalam peranan sikap dan perilaku terhadap anak didiknya.
Sikap merupakan suatu kecenderungan individu untuk berbuat atau bertindak terhadap suatu objek. Kecenderungan untuk berbuat atau bertindak ini dinyatakan dalam bentuk tingkah laku. Tingkah laku ada yang bersifat positif, netral ataupun negatif (baik, tidak baik, suka, tidak suka) yang menyangkut perasaan, kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan atau pengertian. Juga sikap ini merupakan salah satu bentuk tingkah laku yang dipelajariya  sikap itu dengan melalui proses belajar dan pengalaman (Gerungan,  1991 : 149).
Sikap akan memberi arah  kepada perbuatan atau tindakan seseorang. Tapi hal ini tidak berarti bahwa semua tindakan atau perbuatan seseorang identik dengan sikap yang ada padanya.Seseorang mungkin saja melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang sebenarnya (Wayan Nurkancana, 1986 : 275).
Sekolah merupakan tempat yang sesuai untuk mencari ilmu, karena itu diperlukan tempat yang nyaman, bersih, rapih serta indah. Tetapi kenyataan hasil observasi  lapangan, di beberapa sekolah baik negeri maupun swasta di Tasikmalaya masih dijumpai kasus-kasus yang berkaitan dengan lingkungan diantaranya kelas yang kotor, sampah berserakan dimana-mana, dinding yang penuh dengan coretan, juga kamar mandi dan WC yang kurang terpelihara kebersihannya.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 1 SMU Negri 2 Tasikmalaya, karena dari hasil pengamatan, di SMU 2 Tasikmalaya masih terlihat kasus-kasus yang berkaitan dengan lingkungan. Untuk mempermudah proses penelitian, sampel yang di ambil  adalah siswa kelas 1, karena dalam GBPP 1994 konsep lingkungan dibahas di kelas 1 pada Catur Wulan III.  Dengan bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang korelasi antara hasil belajar tentang lingkungan dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup pada siswa kelas 1 SMU Negri 2 Tasikmalaya.
B.     RUMUSAN MASALAH
  Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimanakah  korelasi antara pengetahuan tentang konsep lingkungan dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup di SMU Negri 2 Tasikmalaya ?”.
C.     PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari meluasnya masalah, penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1.      Pengetahuan pada konsep lingkungan  yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keseimbangan lingkungan, polusi ( udara, air dan tanah), dampak lingkungan dan etika lingkungan.
2.      Sikap siswa yang akan diteliti terbatas hanya pada sikap siswa terhadap lingkungan hidup.
D.  DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan variabel, maka penulis akan memberikan batasan pengertian pada beberapa variabel yang    digunakan :
1.    Pengetahuan siswa terhadap lingkungan dalam penelitian ini adalah Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, yang ditunjukkan dengan tes formatif.
2.    Sikap siswa terhadap lingkungan hidup adalah  Kecenderungan siswa untuk berbuat atau bertindak dari pengaruh proses belajar mengajar terhadap lingkungan sekitarnya.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang korelasi antara pengetahuan tentang konsep lingkungan dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup di SMU Negeri 2 Tasikmalaya.
F.  KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi guru biologi  khususnya di SMU, agar proses belajar mengajar pada konsep lingkungan dapat lebih ditingkatkan dan lebih bervariasi. Selain bagi guru juga dapat ditujukan bagi siswa dimana setelah mendapatkan hasil belajar tentang lingkungan diharapkan sikap siswa terhadap lingkungan akan lebih baik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
Share this article :