BAB I
PENDAHULUAN
1st.Latar Belakang Masalah
Sebagaimana tercantum dalam GBPP ( Garis-garis Besar Program Pengajaran ) 1994, salah satu tujuan pengajaran di SMU ( Sekolah Mengah Umum )adalah gara siswa mampu memahami konsep Biologi dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah dengan di landasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan penciptanya, ( GBPP, 1994 : 1 ). Tercapainya tujuan, pengajaran tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapainya.
Gerakan-gerakan motor siswa akan terus meningkatkan keanekaragaman, keseimbangan, dan kekuatannya ketika ia memduduki bangku SLTP dan SLTA. Namun peningkatkan kualitas bawaan siswa ini justru membawa konsekwensi sendiri, yakni perlunya pengadaan guru yang lebih piawai dan terampil. Kepiawaian guru dalam hal ini bukan hanya yang menyangkut cara melatih keterampilan para siswa, melainkan juga kepiawaian yang berhubungan dengan menyampaikan ilmu tentang mengapa dan bagaimana keterampilan tersebut dilakukan ( Muhibbir Syah, 1995 : 62 )
Suatu hal yang dapat kita lihat bahwa minat memasuki lembaga pendidikan sangatlah besar. Hal ini dapat dibuktikan, salah satunya adalah semakin meningkatnya jumlah siswa yang ingin diterima di SMU Negeri pada setiap tahunnya. Ledakan siswa yang ingin melanjutkan ke SMU tersebut merupakan hal yang positif yang menggambarkan bagaimana besarnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, tetapi hal ini juga mengundang masalah karena daya tampung di SMU Negeri jauh lebih kecil dari jumlah peminat yang menyebabkan banyak siswa yang tidak tertampung di SMU Negeri.
Salah satu alternatif yang dilakukan sekolah dalam upaya menampung siswa yang akan melanjutkan ke SMU adalah melalui seleksi NEM ( Nilai Ebtanas Murni ). Dengan demikian sekolah dapat menyeleksi siswa yang akan memasuki sekolah tersebut sekalipun demikian seleksi NEM ini seringkali juga membatasi jumlah siswa yang dapat memasuki sekolah yang menjadi pilihannya.
Siswa yang berminat memasuki SMU Negri tidak hanya siswa asal SLTP, siswa asal MTS-mempunyai minat yang sama besarnya, hal yang demikian terjadi pula di SMU Negri.
Yang peminatnya terdiri dari siswa asal SLTP dan MTS SLTP dan MTS secara umum adalah sama, yaitu lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar 3 tahun setelah SD ( Sekolah Dasar ) atau MI ( Madrasah Ibtidaiyah ). Tetapi disisi lain SLTP dan MTS memiliki perbedaan, dimana MTS berdasarkan keputusan Mentri Agama Republik Indonesia nomor : 369 tahun 1993, MTS adalah sekolah lanjutan Tingkat pertama bercirikhas agama islam yang menyeleng-garakan. Program tiga tahun setelah MI dan SD ( Depang, 1994 : 261 ). Dari uraian tersebut perbedaan SLTP dengan MTS terletak pada muatan keagamaannya yaitu agama islam. Dengan demikian berarti jumlah pelajaran di MTS lebih banyak di bandingkan dengan di SLTP, sehingga dapat mempengaruhi alokasi waktu belajar pada setiap mata pelajaran.
Dengan melihat perbedaan antara SLTP dengan MTS tersebut, maka apakah hasil belajar siswa asal SLTP dan siswa MTS setelah mereka belajar secara satu catur wulan di SMU akan tetapi berbeda atau sama yang artinya asal sekolah tidak mempengaruhi hasil belajar. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “ Perbedaan Hasil Belajar antara siswa asalah SLTP dengan siswa asal MTS di SMU Negri, dalam pelayanan biologi. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan hasil belajar Biologi di SMU tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah perbandingan hasil belajar mata pelajaran biologi antara siswa asal SLTP dengan siswa asal MTS di SMU Negri Malambong
Masalah tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimanakah hasil belajar mata pelajaran Biologi antara siswa asal SLTP dengan siswa asal MTSdi SMU Negri Malambomng apakah ada perbedaan atau tidak ?
b. Jika ada pertbedaan, faktor apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut ?
c. Jika tidak ada perbedaan, faktor apakah yang menyebabkannya ?
d. Bagaimana hubungan NEM IPA dengan hasil belajar Biologi di SMU Negri Malambong “.
C. Bahasan Masalah
Agar pendidikan ini terarah dan tidak menyimpang dari sasaran, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan di SMU Negri Malangbong
b. Subjek penelitian adalah siswa kelas !
c. Data hasil belajar dari nilai ulangan umum caturwulan I maka Pelajaran Biologi di SMU, NEM IPA siswa asal SLTP dan MTS dan amgket siswa asal SLTP dan siswa asal MTS.
D. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar Biologi
Hasil belajar Biologi adalah kemampuan yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar mata pelajaran Biologi yang dapat dilihat pada nilai rapat.
2. Siswa asal SLTP dan siswa asal MTs
- Siswa Asal SLTP
Siswa asal SLTP adalah siswa yang telah mengikuti pendidikan tiga tahun setelah Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
- Siswa Asal MTs
Siswa asal MTs adalah siswa yang telah mengikuti program pendidikan tiga tahun yang berciri khas Agama Islam, setelah Madrasah Ibdidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD) yang berciri khas Agama Islam.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, matujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apakah hasil belajar Biologi antara siswa asal SLTP dengan siswa asal MTS terdapat persamaan atau perbedaan.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memnyebabkan adanya perbedaan atau persamaan hasil belajar Biologi antara siswa asal SLTP dengan siswa asal MTS setelah belajar di SMU selama satu catur wulan.
c. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa asal SLTP dengan siswa asal MTS di SMU
E. Kegunaan Penelitian
Mamfaat penelitian ini, bagi peneliti guru Biologi di SMU pada umunya adalah untuk mengatisifasi dan menanbah wawasan dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan pelajaran pada kondisi siswa yang asal sekolahnya berbeda.