Thursday, July 22, 2010

Home » » skripsi bab 1 Analisis Penggunaan Tanda Hubung Dalam Karangan Siswa Kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya Tahun Ajaran 2002 – 2003

skripsi bab 1 Analisis Penggunaan Tanda Hubung Dalam Karangan Siswa Kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya Tahun Ajaran 2002 – 2003

BAB 1 PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat untuk komunikasi. Melalui bahasa kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang terkandung dalam pikiran terhadap orang lain. Komunikasi akan berjalan lancar apabila bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Komunikasi dapat kita lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu komunikasi tidak langsung dapat kita lakukan dengan cara menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (1992 : 34) bahwa tujuan tulis-menulis/karang-mengarang adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca.
Dalam uraian di atas secara tersirat dinyatakan bahwa bahasa yang digunakan harus dipahami oleh pembaca karena dengan memahami bahasa yang digunakan penulis, pembaca dapat mengetahui pikiran, gagasan, ide dan perasaan penulis sesuai dengan yang ingin dikemukakan penulis.
Agar bahasa yang dikemukakan penulis dapat dipahami oleh pembaca, dalam menulis penulis harus memperhatikan kaidah bahasa. Penguasaan kaidah bahasa dan penggunaannya sebenarnya merupakan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai mana tercantum dalam kurikulum/GBPP 1994 Sekolah Dasar bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa memahami ejaan Bahasa Indonesia yang baku, serta dapat menggunakan tanda-tanda baca secara tepat. (Depdikbud, 1994 : 16).
Pada tingkat Sekolah Dasar tanda baca merupakan unsur menulis yang sangat perlu mendapat perhatian, tetapi bukan berarti mengabaikan unsur lainnya. Penggunaan tanda baca yang tidak tepat dalam tulisan, atau tulisan tanpa menggunakan tanda baca akan berakibat pembaca sulit memahami pesan yang disampaikan penulis, lebih fatalnya lagi akan menimbulkan salah arti.
Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pendidikan awal pada jenjang pendidikan formal dalam proses belajar menulis. Oleh karena itu sebagai seorang guru bahasa sudah seharusnya melatih dan membina siswanya agar dapat menulis dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku sejak dini. Salah satu cara untuk mengetahui keterampilan menulis seorang siswa adalah dengan menganalisis karangan yang dibuatnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan tanda baca dalam karangan siswa SD. Hasil penelitian ini penulsi laporkan ke dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Penggunaan Tanda Hubung Dalam Karangan Siswa Kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya Tahun Ajaran 2002 – 2003”.

1.2  Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1  Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan penulis teliti berdasarkan pada latar belakang masalah diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut yaitu “Bagaimanakah penggunaan tanda hubung yang terdapat dalam karangan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 ?
1.2.2  Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan hal yang penting dalam penelitian supaya mempermudah dalam penyelesaiannya. Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :
1.      Yang dianalisis dibatasi hanya penggunaan tanda hubung (-) dalam karangan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah.
2.      Karangan dibatasi hanya karangan narasi yang dibuat oleh siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah tahun ajaran 2002 – 2003.

1.3  Definisi Operasional
Agar permasalahan yang penulis teliti lebih terarah pada pokok penelitian, penulis mengemukakan definisi operasional tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1)      Analisis dalam penelitian ini adalah mengkaji secara seksama atau menyelidiki secara detail penggunaan tanda hubung yang terdapat dalam karangan siswa  kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya.
2)      Tanda Hubung adalah salah satu tanda baca yang digunakan dalam bentuk bahasa tulis sesuai dengan fungsinya yang terdapat dalam karangan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya.
3)      Karangan dalam penelitian ini adalah karangan/tulisan narasi hasil susunan buah pikiran atau ide ke dalam rangkaian kalimat yang runtut dan terpadu yang dibuat siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya.
1.4  Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan harus memiliki tujuan yang jelas. Demikian pula dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh gambaran mengenai penggunaan tanda hubung dalam karangan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 Rajapolah Tasikmalaya.

1.5  Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan mendukung teori yang sudah ada khususnya teori tentang penggunaan tanda baca hubung dalam bahasa Indonesia.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang penggunaan tanda hubung sehingga guru pengajar bahasa Indonesia dapat memanfaatkannya dalam memilih dan menentukan bahan pembelajaran penggunaan EYD di SD.

1.6  Anggapan Dasar
Anggapan dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena anggapan dasar merupakan landasan bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Dengan kata lain, anggapan dasar merupakan titik tolak dalam membahas dan meneliti masalah.
Pendapat yang dijadikan anggapan dasar adalah kebenaran yang sudah tidak dipermasalahkan lagi kebenarannya, apakah kebenarannya itu sudah benar menurut hakikatnya atau tidak. Taraf kekuatan anggapan dasar akan mendukung dan merupakan kekuatan atau mutu hasil penelitian (Surakhmad, 1998 : 63).
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengemukakan anggapan dasar penelitian ini sebagai berikut :
1)      Penggunaan tanda hubung merupakan salah satu bahan pembelajaran menulis di SD berdasarkan kurikulum 1994.
2)      Tanda baca merupakan salah satu dari kaidah bahasa yang harus dipergunakan dalam bentuk bahasa tulis.
3)      Ketepatan/kesalahan penggunaan tanda hubung dapat dianalisis melalui karangan siswa

1.7  Metode Penelitian
1.7.1  Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Alasan penulis menggunakan metode ini karena sesuai dengan pendapat Surakhmad (1994 : 147) menyatakan, metode deskriptif analitis memungkinkan memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data menyusun, dan mengklasifikasinya.
Alasan lain penulis menggunakan metode ini, karena penelitian ini tertuju pada pemecahan, penganalisisan, perincian dari data yang diperoleh.

1.7.2  Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang penulis gunakan dalan penelitian ini adalah :
1)      Teknik kepustakaan, maksudnya penulis mengumpulkan bahan-bahan dengan cara mempelajari, mengkaji, dan meneliti buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.
2)      Teknik tes, karangan siswa merupakan objek penelitian, oleh karena itu penulis menggunakan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 untuk membuat karangan.
3)      Teknik analisis wacana, teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data penulisan/penggunaan tanda hubung dalam karangan siswa untuk dianalisis dan dikalsifikasikan.

1.8  Populasi dan Sampel
1.8.1  Populasi
Untuk menentukan sampel berdasarkan subjek, baik manusia, gejala, nilai tes, benda atau peristiwa (Surakhmad, 1994 : 93). Populasi yang dijadikan sumber data oleh penulis adalah karangan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 sebanyak 25 buah.

1.8.2  Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (Surakhmad, 1998 : 93) dari pernyataan di atas maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan tanda hubung yang terdapat dalam karangan siswa kelas V SDN Tanjungpura 2 sebanyak 25 buah karangan. Tehnik penentuan sampel yang penulis gunakan adalah sampel total.

Share this article :