Friday, July 23, 2010

Home » » Perbandingan hasil belajar mahasiswa antara lulusan SMU dan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya”

Perbandingan hasil belajar mahasiswa antara lulusan SMU dan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya”



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat cepat, sehingga memberikan tantangan yang berat bagi dunia pendidikan di negara kita ini, semakin cepat perkembangan IPTEK semakin besar pula tantangan bagi dunia pendidikan kita untuk mengimbanginya. Oleh karena itu kemajuan bangsa kita sangat tergantung kepada kualitas bidang pendidikan, karena pendidikan merupakan faktor yang penting dalam usaha pembinaan dan pengembangan suatu bangsa, sehingga usaha-usaha pengembangan dan peningkatan kualitas dibidang pendidikan mendapat perhatian yang serius, baik oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta.
Pengembangan pendidikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan tidak akan berhasil apabila tidak memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan untuk mencapai pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bangsanya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan matematika merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lainnya, baik ilmu eksakta maupun ilmu non eksakta, sehingga perkembangan pendidikan matematika selalu mendapat perhatian yang khusus dari berbagai pihak.
Berdasarkan hal tersebut di
atas maka prestasi belajar siswa dalam bidang studi matematika perlu ditingkatkan, walaupun pada kenyataannya tidak semua siswa memperoleh prestasi belajar matematika seperti yang diharapkan. Rendahnya prestasi belajar matematika pada jenjang pendidikan dasar, sangat berpengaruh terhadap perkembangan prestasi belajar siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam matematika dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat digolongkan menjadi dua kategori, hal ini sesuai dengan pendapat Ngalim Purwanto (1997 : 106), yaitu :
1.        faktor-faktor yang ada pada diri individu
2.        faktor-faktor diluar individu yang disebut faktor sosial.
Keberhasilan pendidikan pada jenjang sokolah lanjutan tingkat atas (SLTA), baik Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan mempengaruhi keberhasilan lulusannya pada jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi. Tujuan pendidikan Sekolah Menengah Umum menurut Depdikbud (1994 : 13), yaitu :
1.        meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2.        meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Sedangkan untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, selain untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi harus mampu memberikan kemampuan siap kerja bagi lulusannya, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan tingkat atas (1987 : 15) :
1.         mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila sehingga mampu membangun didrinya sendiri dan ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa.
2.         memberikan kemampuan layak kerja kepada siswa sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja.
3.         memberika bekal kepada siswa guna mengembangkan dirinya agar tamatannya memperdalam dan atau mengembangkan keterampilan kejuruannya yang setara maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan pengembangan kejuruannya.
Universitas Siliwangi Tasikmalaya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1978, berupaya untuk mewujudkan peranannya sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pusat kegiatan penelitian, serta pengabdian pada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Universitas Siliwangi mendidik mahasiswa agar mampu mengantisipasi perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mahasiswa yang diterima di Universitas Siliwangi berdasarkan data dari BAA, berasal dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, baik Sekolah Menengah Umum maupun Sekolah Menengah Kejuruan dan lulusan program diploma yang melanjutkan ke program sarjana. Lulusan-lulusan tersebut mempunyai latar belakang dan pengalaman pendidikan yang berbeda, tetapi dalam pelaksanaan perkuliahan mendapat kesempatan belajar yang sama dengan menggunakan sistem kredit semester (SKS). Sedangkan untuk Fakultas Teknik Universitas Siliwangi mahasiswanya terdiri dari lulusan Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Perbedaan lulusan tersebut besar pengaruhnya terhadap kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi. Hal ini disebabkan dalam mempelajari mata kuliah yang diterima tidak terlepas dari pengalaman belajar dan pengetahuan dasar dari sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sebelumnya. Perbedaan ini dapat dijadikan gambaran untuk dosen mengenai kemampuan mahasiswanya. Berdasarkan tujuan pendidikan SMU dan SMK, serta proses perkuliahan di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya, timbul pertanyaan apakah ada perbedaan hasil belajar antara lulusan SMU dan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya?  Pertanyaan ini yang menjadi dasar untuk mengetahui bagaimana “Perbandingan hasil belajar mahasiswa antara lulusan SMU dan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya”.
B.           Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1.            Bagaimana tingkat penguasaan mahasiswa lulusan SMU terhadap mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya?
2.            Bagaimana tingkat penguasaan mahasiswa lulusan SMK terhadap mata kuliah Kalkulus I di Faklutas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya?
3.            Manakah yang lebih baik hasil belajar mahasiswa antara lulusan SMU dan mahasiswa lulusan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya?
Permasalahan di atas akan penulis batasi sebagai berikut :
1.            Penelitian dilakukam terhadap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun akademik 1999/2000, 2000/2001, 2001/2002
2.            Mata kuliah yang diteliti adalah mata kuliah Kalkulus I
3.            Masalah yang diteliti adalah tingkat penguasaan mahasiswa lulusan SMU dan mahasiswa lulusan SMK, serta perbandingan hasil belajar mahasiswa antara lulusan SMU dan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
4.            Data penelitian berupa :
a               Daftar lulusan SMU dan SMK mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
b              Nilai akhir mata kuliah Kalkulus I tahun akademik 1999/2000, 2000/2001,2001/2002.
C.           Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.            Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penlitian ini adalah :
a               Mengetahui tingkat penguasaan belajar mahasiswa lulusan SMU dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
b              Mengetahui tingkat penguasaan belajar mahasiswa lulusan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
c               Untuk mengetahui hasil belajar yang lebih baik antara mahasiswa lulusan SMU dan lulusan SMk dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
2.         Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah :
a            Dengan diketahuinya perbedaan hasil belajar mahasiswa antar lulusan SMU dan lulusan SMK dalam mata kuliah Kalkulus pada khususnya, hal ini dapat dijadikan dasar oleh dosen yang mengajar Kalkulus dalam menyampaikan materi perkuliahan.
b           Untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam pencapaian prestasi belajar yang lebih baik dengan adanya persaingan sehat antar mahasiswa.
c            Sebagai pedoman atau bahan pertimbangan bagi lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas daslam memilih fakultas dan jurusan yang sesuai dengan bidang kejuruannya.
D.           Studi Literatur
1.         Konsep Belajar
Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli bahasa maupun ahli psikologi pendidikan, mereka menjelaskan dan mendefinisikan tentang belajar dari sudut pandang yang perbedaan namun demikian pada dasarnya terdapat kesamaan makna dan tujuan yang terkandung di dalamnya. Berikut ini berbagai pengertian belajar dari beberapa ahli :
a            Moh. Surya (1992 : 23 ), berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan inidividu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
b           Sudjana dan Arifin (1989 : 5), berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adaznya perubahan yang dimaksud sebagai hasil dari proses belajar yang ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengatahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dasn kemampuan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
c            Morgan dalam Ngalim. Purwanto (1997 : 84), berpendapat bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. .
2.         Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar memiliki pengertian dan makna yang lebih luas dari pada pengertian belajar. Untuk itu agar lebih memahami makna proses belajar mengajar sebaiknya kita mengatahui terlebih dahulu pengertian dari ketiga kata tersebut. Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya berhubungandalam satu kaitan untuk mencapai tujuan. Untuk pengertian belajar telah dikemukakan di atas dan diperoleh kesimpulan bahwa belajar adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. Sedangkan pengertian mengajar menurut Chalijah Hasan (1994 : 52) adalah menanamkan sikap dan nilai, pengetahuan dan keterampilan dasar dari seseorang yang telah menetahui dan menguasainya kepada seseorang.
Berdasarkan pengertian belajar dan mengajar dapat disimpulkan bahwa belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh siswa sedangkan mengajar mengacu kepada guru yang menyampaikan materi pengajaran. Kegiatan belajar dan mengajar menjadi suatu kegiatan yang terpadu manakal terjadi hubungan timbal balik yang berlangsung antara guru dan siswa dalam situasi inetraksi yang edukatif, dalam hal ini bukan hanya penyampaian materi pelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar, kemudian dinilai ada tidaknya perubahan pada diri siswa setelah ia menyelasikan proses belajar.
Menurut Sofyan S.W (1986 : 31) proses belajar mengajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri anak didik atas dasar pengalaman yang diterima dari guru. Karena belajar merupakan suatu proses maka kegiatan mengajar juga kegiatan belajar yang disebut proses belajar mengajar. Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yaitu tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peran serta ada dalam sosial tertentu, bentuk kegiatan serta sarana belajar memiliki profil yang unik. Masing-masing profil sistem lingkungan belajar mengakibatkan tujuan belajar yang ebrbeda atau dengan kata lain untuk mencapai tujuan tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar tertentu pula
3.         Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar
Keberhasilan proses belajar mengajar yang baik dan efektip untuk mencapai tujuan pengajarn yang diharapka, dipengaruhi oleh berbagai factor. Factor-faktor tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses belajar dan keberhasilan tenaga pengajar dalam proses mengajar. Menurut Ngalim Purwanto (1997 : 106), factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
a.          Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut dengan faktor individual diantaranya :
           faktor kematangan atau pertumbuhan
           kecerdasan
           motivasi
           faktor pribadi atau fisik
b.         Faktor-faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor social, yaitu :    
           faktor keluarga
           faktor guru
           alt-alat yang digunakan dalam belajar mengajar
           lingkungan dan kesempatan yang tersedia
           motivasi sosial
4.         Prestasi belajar
Manusia yang kreatif adalah manusia yang rajin dan mampu menciptakan hal-hal baru. Sikap-sikap kreatif akan selalu timbul dan berkembang pada setiap individu apabila selalu dilatih, dobiasakan sejak dini untuk melakukan penemuan dan menyelasaikan suatu permasalahan. Setiap guru atau tenaga pengajar harus dapat membina dan mengarahkan pertumbuhan kreativitas siswa kearah yang positif, proses tersebut dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar, siswa dapat melakukan proses belajar akan mendapatkan hasil belajar yang dapat diukur dengan prestasi belajar.
Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh anak didik setelah proses belajar yang merupakan kecakapan nyata yang dapat diuji dan didemonstrasikan. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka yang didasarkan pada kriteria penilaian.
Dalam kurikulum SMU (suplemen) 1999 di sebutkan bahwa Proses belajar mengajar dianggap tuntas secara individual apabila siswa mendapat nilai 6,50. Pembelajaran dianggap tuntas secara klasikal apabila siswa mendapat nilai 6,50 mencapai 85% dari jumlah siswa. Hasil belajar dianggap cukup untuk nilai ulangan harian apabila mendapat nilai 6,50 mencapai 75% dari jumlah siswa.  Hasil belajar dianggap baik apabila mendapat nilai 6,50 keatas mencapai 85% dari jumlah siswa. Dan hasil belajar dianggap kurang apabila mendapat nilai 6,50 keatas kurang dari   65 % dari jumlah siswa.
5.         Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Pelaksanaan proses belajar di sekolah dalam pencapaian tujuan tidak selamanya berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki tetapi banyak diantara siswa mengalami hambatan untuk memperoleh prestasi maksimal yang ingin dicapainya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi baik yang datang dari diri siswa (faktor internal) maupun faktor yang datang dari luar siswa (faktor eksternal).
Menurut Ruseffendi (1991 : 9) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut :
a            Kecerdasan anak
b           Kesiapan anak
c            Bakat anak
d           Minat anak
e            Kemauan anak
f             Pribadi dan cara guru menyampaikan pelajaran
g            Model penyajian materi
h            Suasana belajar
i              Kompetensi atau kemampuan guru
j             Kondisi masyarakat
Kesepuluh faktor di atas dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor yang ada pada diri individu dan faktor yang datang dari luar individu yang disebut faktor sosial.
Menurut Moh. Surya (1992 : 64) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah :
a.          General intelektual ability atau yang disebut sebagai dasar intelegency atau kecerdasan.
b.         Spesific intelektual ability atau sering disebut dengan bakat.
c.          Pengalaman yang telah dicapai yang berhubungan dengan proses belajar.
Pernyataan diatas menyatakan bahwa apa yang telah siswa alami sebelumnya dalam hal ini pengalaman belajar sebelumnya yang merupakan kemampuan awal akan berpengaruh pada prestasi belajarnya, sebab dalam proses belajarnya siswa tidak akan terlalu dibebani dengan materi pelajaran baru yang diterima. Sehingga penyelesaian pendidikannya akan lebih cepat dan ini menunjukkan pada kualitas pendidikan.
6.         Evaluasi hasil belajar
Evaluasi tidak hanya memberikan gambaran tentang kemmapuan yang dimiliki oleh siswa, tetapi bisa pula memberikan informasi tentang sikap, minat, bakat dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau sesudahnya. Selain daripada itu evaluasi bisa digunakan untuk membantu kebijakan dan umpan balik (feed back). Data evaluasi yang diperoleh membantu pengajar dalam memahami siswa, merencanakan pengalaman belajar bagi siswa dan merumuskan tujuan instruksional yang akan dicapai.
7.         Tinjauan kurikulum matematika SMU
Berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 061/U/1995 tanggal 25 Februari diadakan perubahan Kurikulum Sekolah Menengah Umum yang isinya sebagai berikut :
a               Fungsi dan Tujuan
Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan instrumental yang dimiliki objek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran konsistensi dalam sistem proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan matematika di SMU adalah :
1.)          Tujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut :
·                 Mempersiapkan siswa agar siswa sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.
·                 Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Dengan demikian tujuan umum pendidikan matematika pada jenjang pendidikan menengah tersebut memberi tekanan pada penataan nalar, dasar dan pembentukan siswa serta juga memberi tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika.
2.)          Tujuan khusus pengajaran matematika di SMU adalah
·                 Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.
·                 Siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika prndidikan dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
·                 Siswa mempunyai pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, terbuka, kreatif serta inovatif.
·                 Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan (transferable) melalui kegiatan matematika di SMU.
b              Ruang Lingkup
  Ruang lingkup materi/bahan kajian matematika di Sekolah Menengah Umum mencakup : aritmetika, aljabar, geometri, statistika, logika matematika, peluang, trigonometri an kalkulus serta pengenalan graph.
c               Program Pengajaran
1.            Kelas 1
-   Pangkat rasional dan bentuk akar
-   Persamaan kuadrat, fungsi kuadrat dan pertidaksamaan  kuadrat
-   Perbandingan trigonometri dan fungsi trigonometri
-   Logaritma
-   Rumus-rumus segi tiga dalam trigonometri
-   Dimensi tiga
-   Sistem persamaan linear
-   Matriks
-   Notasi sigma, bariusan bilangan dan deret serta induksi matematika.
2.            Kelas 2
-      Peluang
-      Statistik dan statistika
-      Trigonometri untuk jumlah dua sudut dan selisih dua sudut
-      Fungsi komposisi dan fungsi invers
-      Limit fungsi
-      Fungsi dan turunannya
-      Persamaan eksponen dan logaritma
-      Program linier
3.            Kelas 3 – IPA
-      Vektor
-      Irisan kerucut
-      Persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
-      Suku banyak
-      Hitung integral
-      Transformasi geometri
-      Dimensi tiga
-      Hitung diferensial dan integral
8.         Tinjauan kurikulum matematika SMK
a            Fungsi dan tujuan
Mata pelajaran matematika berfungsi sebagai :
-               alat bantu/penunjang dalam mempelajari bahan kajian mata pelajaran kejuruan lainnya pada aspek perhitungan dan logika penyelesaian masalah.
-               Dasar pengembangan diri untuk kemajuan ilmu teknologi dalam hal penyesuaian diri (aditif) serta memakai konsep matematika (pragmatif) karena dapat membantu memperjelas permasalahan melalui abstraksi/idealisasi yang mengarah pada objektivitas dan efektivitas yang tinggi.
Tujuan pelajaran matematika bertujuan agar siswa mampu :
§               Memecahkan permasalahn yang menyangkut matematika, baik dalam pelajaran matematika ataupun dalam bidang ilmu lain.
§               Menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan keadaan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran yang logis, kritis, kreatif dan efektif.
b           Ruang lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran matematika adalah operasi bilangan, persamaan dan pertidaksamaan, diagramn alur dan logika matematika, sistem bilangan, pecahan berantai, geometri garis bidang dan ruang, trigonometri, fungsi dan grafik, lingkaran, barisan dan deret, matriks, logaritma, aproksimasi, permutasi, kombinsi dan probabilitas, limit fungsi, turunan, integral dan statistik.
c            Program  pengajaran
1.)       Kelas 1
-       Operasi bilangan real
-       Persamaan dan pertidaksamaan
-       Fungsi dan grafik
-       Sudut dan bidang
-       Fungsi trigonometri
-       Lingkaran
-       Notasi sigma dan induksi matematika
-       Aproksimasi kesalahan dan pecahan berantai
-       Matriks
2.)       Kelas 2
-       Rumus-rumus persamaan trigonometri
-       Bangun ruang
-       Vektor dan phasor
-       Barisan dan deret
-       Kejadian dan peluang
-       Diagram alur
-       Logika matematika
-       Sistem bilangan
-       Limit fungsi
-       Diferensial
3.)       Kelas 3
-         Hitung integral
-         Persamaan diferensial
-         Statistik
9.         Tinjauan kurikulum Kalkulus I Fakultas Teknik
Perkuliahan yang dilaksanakan di Fakultas Teknik berjalan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dengan menggunakan sistem kredit semester (SKS). Sistem kredit semester adalah penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dalam kerdit. Satu SKS untuk perkuliahan ditentukan oleh beban kegiatan yang meliputi tiga macam kegiatan per-minggu, yaitu :
-            Lima puluh menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen
-            Enam puluh menit acara kegiatan terstruktur
-            Enam puluh menit acara kegiatan mandiri.
Pedoman penilaian keberhasilan dinyatakan dalam bentuk huruf A, B, C, D dan E, yang mempunyai arti sebagai berikut : A (baik sekali), B (baik), C (cukup), D (kurang) dan E (gagal). Kurikulum untuk jurusan Teknik Elektro dan Teknik Sipil adalah sebagai berikut :
a.          Jurusan Teknik Elektro
1)            Sasaran mata kuliah Kalkulus I
-          mamberikan pengatahuan kepada mahasiswa tenatang peran matematika sebagai penunjang ilmu lain khususnya ilmu teknik
-          diharapkan mahasiswa terampil dalam menyelesaikan berbagai masalah ketaksamaan, pertidaksamaan, memahami konsep fungsi, limit, kekontinuan, memakai konsep dan interpretasi turunan, memahami konsep interpretasi dan sifat-sifat integral dan kaitannya dengan turunan.
2)            Isi mata kuliah
-         Pendahuluan : pengertian aljabar himpunan, pengenalan sifat-sifat sistem bilang areal, ketaksamaan dan pertidaksamaan.
-         Fugsi dan grafik
-         Turunan
-         Penerapan turunan
-         Integral
-         Penggunaan integral.
b.         Jurusan Teknik Sipil
1)            Sasaran mata kuliah Kalkulus I
-          mamberikan pengatahuan kepada mahasiswa tenatang peran matematika sebagai penunjang ilmu lain khususnya ilmu teknik
-          diharapkan mahasiswa terampil dalam menyelesaikan berbagai masalah ketaksamaan, pertidaksamaan, memahami konsep fungsi, limit, kekontinuan, memakai konsep dan interpretasi turunan, memahami konsep interpretasi dan sifat-sifat integral dan kaitannya dengan turunan.
3)            Isi mata kuliah
-         Pendahuluan : pengertian aljabar himpunan, pengenalan sifat-sifat sistem bilang areal, ketaksamaan dan pertidaksamaan.
-         Fugsi dan grafik
-         Turunan
-         Penerapan turunan
-         Integral
-         Penggunaan integral.



E.            Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan pola dasar penelitian yang akan dilakukan sampai pemecahan yang akan diambil dengan demikian penelitian akan lebih terarah sehingga penelitian akan lebih efektif dan efisien.
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
1.         Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Siliwangi terdiri dari mahasiswa lulusan Sekolah Menengah Umum dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan.
2.         Setiap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Siliwangi memperoleh kesempatan belajar mata kuliah Kalkulus yang sama
3.         Dosen yang mengajar mata kuliah Kalkulus di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi telah memiliki kewenangan dan kompetensi dalam memberikan perkuliahan.
F.            Hipotesis
Bertitik tolak dari anggapan dasar di atas maka penulis mengambil hipotesis dalam penelitian ini. Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya, hal ini sesuai dengan pendapat Ruseffendi (1994 : 21) hipotesis adalah penjelasan tentatif/sementara tentang tingkah laku, fenomena (gejala) atau kejadian yang akan terjadi bisa juga mengenai kejadian yang sedang berjalan.


Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1.            Hasil belajar mahasiswa lulusan SMU dalam mata kuliah Kalkulus I adalah cukup.
2.             Hasil belajar mahasiswa lulusan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I adalah cukup.
3.            Hasil belajar mahasiswa lulusan SMU lebih baik dari pada lulusan SMK dalam mata kuliah Kalkulus I di Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Share this article :