Friday, July 23, 2010

Home » » faktor-faktor penyebab keberhasilan partisipasi tokoh masyarakat dalam pelaksanaan Program SLTP Terbuka di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) Indularang Desa Purwarahayu Kecamatan Taraju

faktor-faktor penyebab keberhasilan partisipasi tokoh masyarakat dalam pelaksanaan Program SLTP Terbuka di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) Indularang Desa Purwarahayu Kecamatan Taraju



BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Penelitian

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan keluarga hal ini berarti masalah pendidikan dalam kehidupan harus diprioritaskan, apalagi di zaman modern sekarang ini yang penuh dengan tantangan. Pendidikan diharapkan dapat membawa ke arah suatu perubahan yang dapat menjawab segala tantangan zaman yang semakin kompleks.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Drs. Sutaryat T. MA (1986) yang berbunyi sebagai berikut :

Pendidikan akan membawa perubahan sikap, nilai-nilai dan perilaku pada individu, kelompok dan masyarakat. Perubahan tersebut menghantarkan orang untuk terbuka terhadap kebutuhan yang semakin bervariasi dan memberi ke arah pemenuhan. (Drs. Sutaryat T., MA.,                 1986 : 2).

Kesungguhan pemerintah Indonesia dalam masalah pendidikan tercantum pada isi Undang-undang Dasar 1945 Bab XIII pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 yang berbunyi :
1.      Tiap-tiap  warga negara berhak mendapatkan pengajaran
2.      Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu pengajaran nasional yang diatur oleh Undang-undang. (Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2).
Pernyataan di atas merupakan ketegasan pemerintah agar penduduk Indonesia berpendidikan, tetapi ketegasan ini tidak menyatakan tentang jenjang atau tingkat pendidikan yang harus dicapai bangsa Indonesia, hal ini berakibat penduduk Indonesia mayoritas  hanya sampai pendidikan tamatan SD, terutama di daerah-daerah pedesaan, tetapi di sisi lain kehidupan manusia dituntut untuk menghadapi kemajuan zaman, oleh karena itu sumber daya manusia perlu ditingkatkan kualitasnya.
Kualitas manusia sangat menentukan kepada majunya suatu negara bahkan tingginya derajat bangsa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan keterangan pada Q.S. A-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi : Allah SWT meningkatkan derajat di antara mereka bagi orang yang berilmu. (Q.S. A-Mujadalah ayat 11).
Dengan dasar pernyataan-pernyataan di atas guna meningkatkan derajat sumber daya manusia, maka pada tanggal 2 Mei 1994 Presiden Suharto mencanangkan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Tetapi untuk mensukseskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun pemerintah menghadapi kendala-kendala diantaranya (gedung SLTP) yang tersedia, disamping itu keadaan dana pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah dan mengangkat tenaga pendidik baik secara kuantitas maupun kualitas tidak mencukupi.
     Masalah ini dalam bidang pendidikan di Indonesia sebagaimana halnya di negara-negara berkembang lainnya adalah masalah perluasaan kesempatan belajar. Setiap tahun siswa yang memerlukan tempat belajar selalu melebihi daya tampung yang ada, walaupun daya tampung itu sendiri terus dikembangkan. (Drs. Noehi Nasution, MA., 1995 : 17).

Maka dengan demikian pemerintah mencari alternatif pemecahannya, SMP Terbuka merupakan alternatif yang tepat ke arah ini.
     SLTP Terbuka diadakan sebagai salah satu usaha untuk memperluas kesempatan memperoleh pendidikan di tingkat SLTP bagi lulusan SD dan MI yang karena faktor sosial, ekonomi dan geografis tidak dapat melanjutkan ke SLTP reguler kurangnya kemampuan pemerintah untuk membangun gedung baru dan pengarahan guru yang berkualitas, merupakan hambatan tersendiri untuk membangun pendidikan pada saat itu. (Dra. Hj. Tati Sumiati, 1996 : 30)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa SLTP Terbuka merupakan sarana pendidikan, yang memanfaatkan sarana yang sudah ada dengan kata lain pemerintah tidak perlu membangun gedung-gedung sekolah baru dan mengangkat guru baru, tetapi program wajib belajar pendidikan 9 tahun tetap berjalan. Penyelenggaraan SLTP Terbuka berbeda dengan penyelenggaraan SLTP reguler dimana SLTP Terbuka banyak melibatkan masyarakat di antaranya penyediaann Tempat Kegiatan Belajar (TKB), penyediaan guru pembimbing dan guru pembimbing khusus kesemuanya dari warga masyarakat. Sehingga dengan demikian keberadaan SLTP Terbuka perlu dimasyarakatkan supaya masyarakat dapat memanfaatkan keberadaannya. Untuk usaha ke arah itu sangat perlu pemerintah memanfaatkan kharisma para tokoh masyarakat, dimana tokoh masyarakat ini merupakan motivator masyarakat dalam segala bentuk kegiatan di daerahnya. Dengan adanya partisipasi tokoh masyarakat dapat memperlancar cepatnya program wajar dikdas 9 tahun melalui SLTP Terbuka dapat diterima oleh masyarakat. Keberadaan SLTP Terbuka mempunyai manfaat baik bagi orang tua siswa maupun bagi masyarakat, adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Manfaat bagi Masyarakat
1.      Kegiatan sosial ekonomi tidak terganggu
2.      Biaya dapat ditekan serendah mungkin, bahkan tidak ada biaya sama sekali
3.      Dihargainya anggota masyarakat yang mampu bertindak sebagai nara sumber. Nara sumber itu bisa berupa tokoh agama, pemuka masyarakat, guru SD dan pengusaha yang ada pada sekitar mereka yang membantu terselenggaranya kegiatan belajar SLTP Terbuka.
4.      Meningkatnya taraf pendidikan dasar yang diperlukan dalam menghadapi pembangunan dan perkembangan zaman.
5.      Dikembangkannya sumber belajar baru

b.      Manfaat SLTP Terbuka bagi masyarakat/pemerintah
Manfaat SLTP bagi pemerintah :
a.       Dapat dipercepatnya perluasan kesempatan belajar pada jenjang SLTP.
b.      Tidak diperlukannya biaya yang besar untuk pembangunan sekolah dan pengangkatn guru baru.
c.       Meningkatnya partisipasi masyarakat daan kepeduliannya masyarakat sehinggga lebih memperingan tanggung jawab pemerintah.
(Drs. Noehi Nasution, 1995 : 36).

Keberadaan SLTP Terbuka telah ada sejak 1996 dan diantaranya sudah ada yang berhasil, keberhasilan ini bukan saja ditentukan oleh baiknya program dan cukupnya sarana dari pemerintah, tetapi yang paling menentukan adalah kuatnya partisipasi para tokoh masyarakat terhadap program tersebut, dimana di masyarakat khususnya di daerah pedesaan tokoh masyarakat merupakan wakil dari pemerintah.

B.     Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas serta hasil pengamatan di lapangan, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1.      Mengungkapkan data tentang faktor-faktor penyebab keberhasilan partisipasi tokoh masyarakat dalam pelaksanaan Program SLTP Terbuka di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) Indularang Desa Purwarahayu Kecamatan Taraju.
2.      SLTP Terbuka merupakan program persekolahan yang membuka kesempatan belajar lanjutan bagi masyarakat yang bermasalah sosial, ekonomi, geografis dan lain-lain.
3.      Partisipasi masyarakat merupakan dinamisator dan stabilisator pembangunan masyarakat pedesaan khususnya di dalam bidang pendidikan.
4.      SLTP Terbuka merupakan salah satu program wajar dikdas 9 tahun yang cukup efektif dibandingkan dengan program yang lainnya.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dalam penelitian ini penulis rumuskan masalahnya meliputi “Bagaimana pengaruh partisifasi tokoh masyarakat dalam pelaksanaan SLTP Terbuka”.

 

C.     Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi :

1.      mengungkapkan data tentang faktor-faktor penyebab keberhasilan program SLTP Terbuka, di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) Indularang Desa Purwarahayu Kecamatan Taraju.
2.      Untuk bahan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan SLTP Terbuka dan manfaatnya, khususnya bagi masyarakat di pedesaan.
3.      Untuk mengetahui sejauh mana kesadaran masyarakat terhadap pendidikan lanjutan.
4.      Untuk mengungkapkan data bahwa peranan tokoh masyarakat dalam pembangunan cukup dominan.

D.     Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dalam penulisan ini adalah :

1.      Diharapkan berguna bagi kepentingan pengembangan ilmu atau teori yang berkenaan dengan teori partisipasi, kepemimpinan dan perubahan sosial.
2.      Diharapkan sebagai lahan kajian bagi para pengelola dan lembaga terkait dalam pelaksanaan program wajar dikdas 9 tahun khususnya melalui SLTP Terbuka.
3.      Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan perbaikan/ penyempurnaan bagi penyelenggara SLTP Terbuka di masa yang akan datang.
4.      Diharapakan dapat mendorong peneliti yang lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini baru merupakan penelitian pendahuluan.



E.     Kerangka Pemikiran

  1. Anggapan Dasar
Untuk lebih mengarahkan penulisan ini maka diperlukan titik tolak pemikiran dari permasalahan yang diteliti. Adapun titik tolak pemikiran tersebut penulis berpedoman kepada anggapan dasar sebagai berikut :
a.       Kegiatan partisipasi masyarakat yang tumbuh dari tanggung jawab masyarakaat desa mutlak diperlukan sesuai dengan hakekat pembangunan desa yang pada dasarnya/prinsipnya dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dari dan untuk masyarakat. (Santoso S. Hamijoyo, 1973 : 126).

b.      SLTP Terbuka merupakan sistem pendidikan yang dapat memberikan kesempatan belajar kepada lulusan SD/MI yang tidak dapat meneruskan ke sekolah reguler karena alasan sosial ekonomi dan geografis. Sistem pendidikan ini diselenggarakan dengan memanfaatkan sumber belajar seperti tenaga pengajar, ruang belajar dan pasilitas belajar yang telah tersedia di masyarakat. Karena itu sistem ini dikembangkan relatif cepat tanpa menuntut disediakannya guru-guru dan gedung-gedung sekolah khusus SLTP Terbuka. (Drs. Noehi Nasution, MA., 1995 : 24)

c.       Perubahan sosial adalah proses yang didalamnya terjadi perubahan struktur dan fungsi dari suatu sistem sosial, dimana struktur sistem sosial dibentuk oleh status individu dalam prestise kelompok, sedangkan fungsi di bentuk oleh peranan dan perilaku individu dalam status tertentu (Everes, dalam Sutaryat T., 1984 : 3).

d.      Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. (Prof. Dr. Mohammad Surya, 1992 : 23).

  1. Pertanyaan Penelitian
Untuk mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka penulis menentukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana partisipasi tokoh masyarakat dalam rangka pelaksanaan program SLTP Terbuka di Tempat Kegiatan Belajar Indularang Desa Purwarahayu Kecamatan Taraju.

F.      Penjelasan Istilah

Untuk menjaga kesimpangsiuran dalam menggunakan istilah dalam skripsi ini, maka penulis merasa perlu menguraikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Partisipasi adalah keterlibatan tenaga, mental, pikiran dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha yang bersangkutan.
  2. Tokoh masyarakat adalah seseorang yang dipercayai oleh orang banyak di lingkungannya karena keilmuannya, sikap, dan dapat mempengaruhi serta memberikan motivasi dan saran kepada orang-orang dilingkungannya. Sedangkan menurut Komeno Doni yang disebut tokoh masyarakat yaitu seseorang yang menjadi panutan orang banyak dalam lingkungannya serta dapat membimbing, memberikan motivasi dan pemberi keputusan dalam suatu kegiatan (Dra. Komeno Doni MM., 1999 : 17).
Sedangkan pendapat lain yang disebut Tokoh masyarakat yakitu seseorang yang mempunyai pengaruh dan pranata sosial yang dapat diarahkan mendorong tercapainya suatu tujuan (Drs. Rukman Heryana, MM., 1999 : 16).
  1. SLTP Terbuka adalah suatu sub sistem pendidikan jalur sekolah yang menggunakan prinsip belajar mandiri dengan bantuan semininal mungkin dari orang lain (Drs. Noehi Nasution, MA., 1995 : 16).

G.    Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena masalah yang diteliti sedang berjalan langsung pada saat ini, sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan :
  1. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran data yang dipergunakan dengan jalan mengadakan pengamataan langsung terhadap obyek penelitian.
  2. Wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan penelitian melalui tanya jawab secara langsung dengan responden.
  3. Angket, ini digunakan untuk mendapatkan data yang diberikan kepada responden dengan menggunakan serangkaian daftar pertanyaan mengenai masalah yang dibahas.
  4. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan bersumber kepada daaaata yang telah tersimpan dalam dokumen tertentu.

H.    Populasi dan Sampel

1.      Menentukan Populasi

Menurut Winarno Surachmad Populasi adalah sekelompok subyek baik manusia, gejala-gejala, nilai-nilai tes, benda-benda atau peristiwa-peristiwa (Winarno Surachmad, 1992 : 93).
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah :
a.       Tokoh masyarakat                    :    4    orang
b.      Kepala SLTPN                        :    1   orang
c.       Guru Pembimbing                     :    2    orang
d.      Guru bina/guru mata pelajaran
dari SLTPN Induk                    :    4    orang
e.       Warga belajar                           :    30 orang
Jumlah                                      :    41 orang

2.      Penentuan Sampel

Yang dimaksud sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang mewakili seluruh populasi. Adapun sampel yang dijadikan obyek penelitian, yaitu sebanyak 47 orang (total sampel).


I.       Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Yang memuat dan menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, penjelasan istilah, metode dan teknik penelitian, populasi dan sampel.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang Tinjauan Pustaka yang mendukung pada masalah yang diteliti.
BAB III :  PROSEDUR PENELITIAN
Menguraikan tentang prosedur penelitian yang meliputi penentuan populasi dan saampel, metode dan teknik penelitian, prosedur pengumpulan data, dan prosedur pengolahan data.
BAB IV :   Menguraikan gambaran umum Kampung Indularang Desa Purwarahayu, pengolahan data, pembahasan hasil penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
BAB V :  Menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.

 








Share this article :