Friday, July 23, 2010

Home » » Apakah terdapat perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) yang diberi pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda

Apakah terdapat perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) yang diberi pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Tanaman seledri tidak banyak menuntut persyaratan tumbuhnya, selain dari itu dapat tumbuh dimana saja, baik di tanah dataran rendah maupun di tanah dataran tinggi atau pegunungan. Tetapi yang lebih baik ialah ditanam di tanah dataran tinggi yang berhawa dingin.
Diantara berbagai macam sayuran daun, tanaman seledri tidak kalah pentingnya untuk disebarluaskan penanamannya. Seledri ialah tanaman bumbu yang paling digemari oleh masyarakat baik di Indonesia maupun di Asia. Daun-daunnya biasa digunakan sebagai penambah aroma atau rasa pada masakan, juga berguna sebagai obat-obatan, yaitu tekanan darah tinggi, menumbuhkan rambut bayi, melancarkan air kencing dan sebagainya. Selain itu tanaman seledri juga banyak mengandung vitamin A, vitamin C, dan zat besi (Hendro Sunarjono, 12 : 1984).
Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat serta kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi makanan, maka permintaan sayuran seledri ini dari hari ke hari terus meningkat. Peningkatan ini diikuti pula oleh permintaan kualitasnya, sehingga diperlukan penanganan yang lebih seksama diantaranya pemberian pupuk.
Pada akhir-akhir ini banyak beredar berbagai macam pupuk daun dengan kandungan unsur hara didalamnya bervariasi, akan tetapi pada umumnya terdiri atas unsur hara makro seperti N, P, K dan unsur hara mikro dengan kadar yang berbeda-beda. Unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit akan tetapi keberadaannya banyak menentukan pertumbuhan tanaman. Keberhasilan pemupukan melalui daun banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satu diantaranya adalah konsentrasi pupuk yang diberikan harus tepat sehingga dapat diserap oleh daun dengan maksimal. Dari sekian banyak jenis pupuk daun yang ditawarkan dipasaran diantaranya adalah pupuk daun Kitani N-27. Pupuk daun Kitani N-27 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil berbagai jenis tanaman (Bernadinus, 23 : 2002).
Kemampuan daun untuk menyerap cairan termasuk larutan pupuk yang diberikan dipengaruhi berbagai faktor seperti morfologi dari daun. Dengan demikian berarti kemampuan untuk menyerap larutan pupuk bagi setiap jenis tanaman akan berbeda.
Dari uraian tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian mengenai konsentrasi pupuk daun Kitani N-27 terhadap tanaman seledri, sehingga diperoleh suatu konsentrasi yang paling baik pengaruhnya terhadap hasil tanaman seledri tersebut.
Penyemprotan Kitani N-27 untuk tanaman seledri adalah 7 hari setelah tanaman bibit. Pemberian selanjutnya dilakukan 7 hari sekali pupuk daun Kitani N-27 yang dianjurkan untuk tanaman seledri adalah 2-4 cc per liter air (Brosur Pupuk Kitani N-27).
Dengan adanya ketentuan tersebut dan untuk memperoleh hasil panen yang maksimal, maka dalam penelitian ini peneliti mencoba meneliti perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) yang diberi pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah tersebut di atas, masalah yang peneliti ajukan adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) yang diberi pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda”.

C.     Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam segi waktu, materi, tenaga, pikiran dan sebagainya, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :
1.      Peneliti hanya meneliti tentang perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) yang diberi pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda.
2.      Tanaman yang diteliti adalah tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef).
3.      Benih yang akan ditanam berumur 30 hari dari semaian dengan karakteristik, tiap semaian mempunyai jumlah daun tiga helai, tinggi semaian 4 cm.
4.      Konsentrasi pupuk daun Kitani N-27 yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.       0,2% v/v pupuk daun Kitani N-27
b.      0,25% v/v pupuk daun Kitani N-27
c.       0,3% v/v pupuk daun Kitani N-27
d.      0,35% v/v pupuk daun Kitani N-27
e.       0,4% v/v pupuk daun Kitani N-27
5.      Tiap plot berisi satu tanaman seledri (Apium graveolens L.)
6.      Pupuk daun Kitani N-27 diberikan pada saat tanaman berumur 7 hari dari tanaman bibit, pemberian selanjutnya dilakukan setiap 7 hari sekali.
7.      Media yang digunakan adalah tanah jenis latosol, dan tempat media tanamannya adalah polybag dengan ukuran 25 x 35
8.      Panen dilakukan pada saat tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) berumur 90 hari sejak tanam benih.
9.      Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef). Hasil yang diukur adalah berat basah tanaman seledri selama 90 hari dalam satuan gram.








Gambar  1. Penimbangan Hasil Panen

D.    Definisi Operasional

1.      Perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) adalah perbedaan berat rata-rata hasil tanaman seledri pada waktu panen yang dihasilkan dari setiap perlakuan, dihitung dalam satuan gram berat basah, dengan kriteria tanaman telah berumur 90 hari.
2.      Pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda adalah pupuk yang disemprotkan ke daun dengan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam berbagai konsentrasi yang berbeda.
  1. 0,2% v/v pupuk daun Kitani N-27
  2. 0,25% v/v pupuk daun Kitani N-27
  3. 0,3% v/v pupuk daun Kitani N-27
  4. 0,35% v/v pupuk daun Kitani N-27
  5. 0,4% v/v pupuk daun Kitani N-27

E.     Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) yang diberi pupuk daun Kitani N-27 dengan konsentrasi yang berbeda.

F.      Kegunaan Penelitian

1.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi para petani dalam upaya meningkatkan hasil dan pengembangan cara bercocok tanam seledri (Apium graveolens L. Varietas Secalinum Alef) terutama penggunaan konsentrasi yang tepat untuk pupuk daun Kitani N-27.
2.      Untuk diterapkan sebagai bahan pengayaan dalam materi pelajaran Biologi SMU Kelas II, khususnya pada konsep pertumbuhan dan perkembangan.
Share this article :